Senin, 15 Juni 2015

REMEDIAL BAHASA INDONESIA

Nama      : Sinta Apriani
NPM       : 1A214297
Kelas     : 1EA43 Managemen
Tugas     : Remedial Bahasa Indonesia

1. Karena memang saya suka dengan yang berhubungan seperti berbisnis. Suka dengan menghitung uang dan bagaimana cara me-managed suatu perusahaan yang akan kita hadapi nantinya. Rasa penasaran timbul terus didalam pikiran saya dengan dunia Managemen.

2. Managemen Pemasaran karena kemampuan yang akan saya kembangkan dalam dunia Managemen seperti ini bagaimana caranya agar saya bisa menjual produk dari perusahaan saya sendiri. Saya ingin mengontrol dari dalam komputer dan mensurvey tempat-tempat yang layak untuk dibangun sebuah dagangan.

3.Contoh Analisa     :

Kasus Managemen Keuangan

     PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, managemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar 132 milyar dan laporan tersebut audit oleh Hans Tuanakotta & Mustifa (HTM). Akan tetapi, Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru,keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp.99,56 Milyar atau lebih rendah sebesar Rp.32,6 milyar atau 24,7% dari laba awal dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri bahan baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp.2,7 milyar, pada unit logistik sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp.23,9 milyar. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga daftar digelembungkan.

Analisa Saya  :

     Menurut analisa saya banyak terjadi kecurangan-kecurangan yang ada didalam manajemen keuangan perusahaan PT Kimia Farma. Banyak sekali uang yang terbobol begitu saja dan orang-orang tersembunyi tersebut berhasil membuat rekayasa-rekayasa daftar keuangan yang ada sampai membuat orang kebingungan. Masalah ini bisa dikategorikan golongan berat karena perusahaan tersebut menyangkut keuangan negara. Bahkan BUMN dan Bapepam ikut turun serta membongkar dan menyelesaikan masalah-masalah ini. kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga daftar digelembungkan. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta yang ada. Perlu adanya tingkat kewaspadaan dan keamanan yang tinggi untuk perusahaan tersebut agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini.