Nama : Sinta Apriani
NPM : 1A214297
Kelas : 1EA43 Managemen
Tugas : Remedial Bahasa
Indonesia
1. Karena memang saya suka dengan yang berhubungan
seperti berbisnis. Suka dengan menghitung uang dan bagaimana cara me-managed
suatu perusahaan yang akan kita hadapi nantinya. Rasa penasaran timbul terus
didalam pikiran saya dengan dunia Managemen.
2. Managemen Pemasaran karena kemampuan yang akan saya
kembangkan dalam dunia Managemen seperti ini bagaimana caranya agar saya bisa
menjual produk dari perusahaan saya sendiri. Saya ingin mengontrol dari dalam
komputer dan mensurvey tempat-tempat yang layak untuk dibangun sebuah dagangan.
3.Contoh Analisa :
Kasus Managemen Keuangan
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen
obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001,
managemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar 132 milyar dan
laporan tersebut audit oleh Hans Tuanakotta & Mustifa (HTM). Akan tetapi,
Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar
dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober
2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang
baru,keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp.99,56 Milyar atau lebih rendah
sebesar Rp.32,6 milyar atau 24,7% dari laba awal dilaporkan. Kesalahan itu
timbul pada unit Industri bahan baku yaitu kesalahan berupa overstated
penjualan sebesar Rp.2,7 milyar, pada unit logistik sentral berupa overstated
persediaan barang sebesar Rp.23,9 milyar. Kesalahan penyajian yang berkaitan
dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga daftar
digelembungkan.
Analisa
Saya :
Menurut analisa saya banyak terjadi
kecurangan-kecurangan yang ada didalam manajemen keuangan perusahaan PT Kimia
Farma. Banyak sekali uang yang terbobol begitu saja dan orang-orang tersembunyi
tersebut berhasil membuat rekayasa-rekayasa daftar keuangan yang ada sampai
membuat orang kebingungan. Masalah ini bisa dikategorikan golongan berat karena
perusahaan tersebut menyangkut keuangan negara. Bahkan BUMN dan Bapepam ikut
turun serta membongkar dan menyelesaikan masalah-masalah ini. kesalahan
penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam
daftar harga daftar digelembungkan. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan atau
fakta yang ada. Perlu adanya tingkat kewaspadaan dan keamanan yang tinggi untuk
perusahaan tersebut agar tidak terulang kembali kejadian seperti ini.